Monday, July 1, 2019

Tatanan Politik dan Birokrasi Kerajaan Hindu-Buddha di Indonesia #2


3. Kerajaan Agraris
a.      Kerajaan Mataram Kuno
Kerajaan Mataram Kuno merupakan salah satu kerajaan tertua di Indonesia, kerajaan ini terletak di Jawa Tengah. Beberapa raja yang memerintah di Kerajaan Mataram Kuno adalah sebagai berikut
1.      Sanjaya
Pengganti Raja Sanna adalah Raja Sanjaya. Saat menggantikannya, Kerajaan Mataram Kuno terancam hancur. Raja Sanjaya berusaha membangun kembali Kerajaan Mataram Kuno. Berkat kerja kerasnya, Mataram Kuno kembali menjadi kerajaan besar dan kuat. Kerajaan Mataram Kuno bertambah makmur dan rakyat hidup dengan aman dan damai. Guna melanggengkan kekuasaannya, Sanjaya membangun dinasti yang dikenal sebagai Dinasti Sanjaya
2.      Rangkai Panangkaran
Rangkai Panangkaran memerintah setelah Sanjaya. Pada masa pemerintahannya, Mataram Kuno berada di bawah pengaruh Dinasti Syailendra. Jadi, Rakai Panangkaran hanya menjadi raja bawahan (vasal)
3.      Rakai Pikatan
Setelah beberapa lama di bawah pengaruh Dinasti Syailendra, Kerajaan Mataram Kuno kembali bangkit semasa pemerintahan Rakai Pikatan. Kebangkitan itu diawali oleh pemerintahan bersama Dinasti Sanjaya dengan Dinasti Syailendra, melalui perkawinan Rakai Pikatan dengan Pramodhawardhani (Dinasti Syailendra). Pemerintahan gabungan Dinasti Sanjaya-Syailendra menjadi lambang persatuan dua agama yang berbeda, yakni Hindi-Buddha.
4.      Dyah Balitung
Raja Dyah Balitung naik tahta saat Kerajaan Mararam Kuno dalam keadaan terpecah belah akibat persaingan di kalangan bangsawan. Berkat jerih payahnya, Mataram Kuno dapat dipersatukan kembali bahkan menjadi lebih kuat. Kerajaan Mataram Kuno dapat memperluas pengaruhnya  sampai ke Jawa Timur. Masa Pemerintahan Dyah Balitung diperkenalkan jabatan baru, yaitu rakryan i hino, rakryan i halu, dan rakryan i sirikan
Kerajaan Mataram Kuno dibagi atas beberapa wilayah atau daerah  yang diperintah oleh seorang rakai dan rakryan. Mereka adalah penguasa-penguasa daerah  yang mempunyai otonomi cukup luas. Pada umumnya, mereka masih mempunyai hubungan keluarga dengan keraton, baik sebagai keturunan raja atau kerabat keraton karena perkawinan.
Para rakai sebagai penguasa di daerah, kekuasaannya mungkin seperti seorang raja. Mereka pada mulanya adalah raja lokal yang kalah perang dan mengakui kedaulatan kerajaan yang mengalahkannya.
Guna mengatur pemerintahan kerajaan, terdapat birokrasi yang terdiri dari beberapa tingkat pejabat. Para pejabat tertinggi sesudah raja adalah rakryan mahamantri i hino, rakryan mahamantri i halu, rakryan mahamantri i sirikan, rakryan mahamantri i wka, dan pamgat tiruan.

Share this

0 Comment to "Tatanan Politik dan Birokrasi Kerajaan Hindu-Buddha di Indonesia #2"

Post a Comment

Jika ada pertanyaan, link mati, dan ucapan terima kasih, silahkan isi di kotak komentar...