Showing posts with label Ilmu Alam. Show all posts
Showing posts with label Ilmu Alam. Show all posts

Saturday, March 9, 2024

Menguak Aliran Tak Kasat Mata: Memahami Besaran Pokok Kuat Arus Listrik

Di balik tembok dan kabel yang tak terlihat, mengalirlah energi tak kasat mata yang menerangi rumah, menggerakkan mesin, dan menghubungkan dunia. Energi ini dikenal sebagai arus listrik, dan besaran yang menentukan kekuatannya disebut kuat arus listrik.

Apa itu Kuat Arus Listrik?

Kuat arus listrik, dilambangkan dengan I, adalah besaran pokok yang menunjukkan banyaknya muatan listrik yang mengalir melalui suatu titik dalam sirkuit listrik per satuan waktu. Satuan baku internasional untuk kuat arus listrik adalah ampere (disingkat A).

Analogi Aliran Air

Memahami kuat arus listrik dapat dianalogikan dengan aliran air. Semakin banyak air yang mengalir per detik, semakin deras alirannya. Analogi ini membantu memvisualisasikan konsep abstrak kuat arus.

Alat Ukur Kuat Arus: Amperemeter

Alat ukur yang digunakan untuk mengukur kuat arus listrik adalah amperemeter. Amperemeter dihubungkan secara seri dengan sirkuit listrik, dan jarum penunjuknya akan menunjukkan nilai kuat arus dalam ampere.

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kuat Arus

Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi kuat arus dalam suatu sirkuit listrik antara lain:

  • Tegangan: Semakin tinggi tegangan, semakin besar kuat arus yang mengalir.
  • Hambatan: Semakin besar hambatan, semakin kecil kuat arus yang mengalir.
  • Jenis Material: Material yang berbeda memiliki konduktivitas listrik yang berbeda, sehingga memengaruhi kuat arus yang dapat mengalir.

Penerapan Kuat Arus dalam Kehidupan Sehari-hari

Kuat arus listrik memiliki peran penting dalam berbagai aspek kehidupan, seperti:

  • Pencahayaan: Lampu dengan watt yang lebih tinggi membutuhkan kuat arus yang lebih besar.
  • Elektronik: Perangkat elektronik seperti komputer dan smartphone memiliki spesifikasi kuat arus yang berbeda-beda.
  • Motor Listrik: Motor dengan daya yang lebih besar membutuhkan kuat arus yang lebih besar.

Kuat arus listrik adalah besaran pokok yang fundamental dalam memahami aliran energi listrik. Memahami konsep ini membantu kita dalam memahami berbagai fenomena listrik dan aplikasinya dalam kehidupan sehari-hari.

Wednesday, March 6, 2024

Memahami Besaran Pokok Waktu

Waktu, ebuah konsep yang abstrak, namun esensial dalam kehidupan. Ia menjadi saksi bisu perjalanan sejarah, mengantarkan manusia dari masa lalu ke masa kini, dan menjembatani masa kini dengan masa depan. Dalam dunia ilmu pengetahuan, waktu didefinisikan sebagai besaran pokok yang mendasari berbagai fenomena alam dan fisika.

Apa itu Besaran Pokok Waktu?

Besaran pokok waktu merupakan besaran fundamental yang tidak dapat diuraikan ke dalam besaran lain yang lebih sederhana. Ia berdiri sendiri sebagai pilar fundamental dalam sistem pengukuran, menjadi landasan bagi pendefinisian besaran-besaran lain seperti kecepatan, percepatan, dan energi.

Satuan Baku Waktu: Detik

Satuan baku internasional untuk besaran pokok waktu adalah detik (disingkat s). Definisi detik saat ini berlandaskan pada sifat atom Cesium-133. Satu detik didefinisikan sebagai durasi 9.192.631.770 periode radiasi atom Cesium-133 pada transisi tingkat energi hiperfina.

Sejarah Pengukuran Waktu

Upaya manusia untuk mengukur waktu telah berlangsung sejak peradaban kuno. Matahari, bulan, dan bintang menjadi patokan awal dalam penentuan waktu. Alat ukur waktu pun terus berkembang, dari jam pasir, jam matahari, hingga jam mekanik dan jam digital yang modern.

Peran Penting Waktu dalam Berbagai Bidang

Waktu memiliki peran krusial dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk:

  • Ilmu Pengetahuan: Dalam fisika, waktu menjadi elemen penting dalam mempelajari gerak, relativitas, dan mekanika. Dalam biologi, waktu berperan dalam memahami ritme sirkadian dan evolusi.
  • Teknologi: Perkembangan teknologi, seperti telekomunikasi dan komputasi, sangat bergantung pada presisi waktu.
  • Kehidupan Sehari-hari: Penjadwalan kegiatan, transportasi, dan berbagai aktivitas manusia lainnya berlandaskan pada waktu.

Menjelajahi Dimensi Keempat

Waktu bukan sekadar angka, melainkan dimensi keempat yang membungkus ruang dan menjadi wadah bagi seluruh peristiwa. Memahami besaran pokok waktu berarti memahami esensi fundamental dari keberadaan kita di alam semesta.

Besaran pokok waktu adalah sebuah konsep yang kompleks dan penuh misteri. Seiring perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, pemahaman kita tentang waktu terus berkembang, membuka gerbang menuju penjelajahan dimensi keempat yang penuh dengan kemungkinan tak terduga.

Monday, August 5, 2019

Tenaga Geologi (1) Tenaga Endogen - Tektonisme


Ada beberapa perubahan bentuk pada permukaan bumi yang disebabkan oleh suatu tenaga yang disebut dengan tenaga geologi. Tenaga geologi yang berasal dari dalam bumi disebut dengan tenaga endogen, sedangkan yang berasal dari luar bumi adalah tenaga eksogen.

Tenaga endogen adalah tenaga yang berasal dari dalam bumi bersifat konstruktif atau membangun. Tenaga ini meliputi tektonisme, vulkanisme, dan gempa bumi

Wednesday, March 15, 2017

Macam-macam Bentuk Muka Bumi Sebagai Akibat Proses Vulkanisme, Seisme dan Diatropisme

  1. Perubahan Bentuk Permukaan Bumi
  2. Bentuk permukaan bumi selamanya tidak tetap, tetapi mengalami perubahan-perubahan bentuk dari waktu ke waktu atau zaman ke zaman.
    Adapun faktor-faktor penyebabnya bermacam-macam, yaitu:
    • Tenaga geologi yang berasal dari dalam yang disebut tenaga endogen, Menyebabkan terjadinya bentuk/bangunan relief permukaan bumi.
    • Tenaga geologi yang berasal dari luar yang disebut tenaga eksogen, menyebabkan perombakan bangunan relief permukaan.
    Disamping klasifikasi tersebut, tenaga geologi dibedakan pulas atas luas areal yang dikenai tenaga itu dan kecepatan tenaga itu bekerja. Klasifikasi kedua tersebut dibedakan menjadi dua, yaitu orogenesa dan epirogenesa.
    • Orogenesa atau pembentukan pegunungan, yaitu tenaga geologi yang bekerja di areal yang relatif sempit dan relatif cepat. Sempit dan cepat dalam geologi tidak seperti pengertian sehari-hari. Deretan Pegunungan Mediterania yang memanjang dari Pegunungan Atlas di Afrika sampai ke Pegunungan Indonesia itu merupakan hasil tenaga orogenesa.
    • Epirogenesa atau pengangkatan/penurunan benua. Epirogenesa bekerja di daerah yang relatif luas dan relatif lambat.
    Tenaga endogen terbagi atas 3 bagian, yaitu tektonisme, vulkanisme,
    dan gempa.
    • Tektonisme ialah peristiwa pergeseran dan perubahan letak kerak bumi dalam skala besar, meliputi lipatan, patahan, dan tektonik lempeng.
    • Vulkanisme ialah segala kegiatan magma dari lapisan dalam litosfer menyusup ke lapisan yang lebih atas atau sampai ke luar permukaan bumi.
    • Gempa bumi ialah sentakan asli pada kerak bumi sebagai gejala pengiring dari aktivitas tektonisme maupun vulkanisme dan kadang-kadang runtuhan bagian bumi secara lokal.
  3. Gejala Vulkanisme
Vulkanisme adalah peristiwa yang berhubungan dengan naiknya magma dari dalam perut bumi. Magma adalah campuran batu-batuan dalam keadaan cair, liat, serta sangat panas. Aktivitas magma disebabkan oleh tingginya suhu magma dan banyaknya gas yang terkandung di dalamnya. Magma itu dapat berbentuk gas, padat, dan cair.
Gunung api adalah tempat di permukaan bumi yang pernah atau masih mengeluarkan magma. Dilihat dari bentuk dan terjadinya, ada tiga macam gunung api.
  • a. Gunung Api Maar
  • Bentuknya seperti danau kecil (danau kawah). Terjadinya hanya karena letusan (eksplosi). Bahannya terdiri atas efflata. Contohnya terdapat di lereng Gunung Lamongan Jawa Timur, di Pegunungan Eifel Jerman, dan di dataran tinggi Perancis Tengah.

  • b. Gunung Api Kerucut (Strato)
  • Bentuknya seperti kerucut, terjadi karena letusan dan lelehan (efusi), secara bergantian. Bahannya berlapis-lapis sehingga disebut lava gunung api strato. Jenis ini yang terbanyak di Indonesia.
  • c. Gunung Api Perisai (Tameng)
  • Bentuknya seperti perisai, terjadi karena lelehan maupun cairanyang keluar dan membentuk lereng yang sangat landai. Bahan lavanya bersifat cair sekali. Sudut kemiringan lereng antara 1o - 10o.
    Contoh: Gunung Mauna Loa dan Kilanca di Hawai.
Kuat atau lemahnya gunung api tergantung dari tekanan gas, kedalaman dapur magma, luasnya sumber/dapur magma, dan sifat magma (cair/ kental).
Menurut aktivitasnya, gunung api dapat dibagi menjadi 3 golongan, yaitu sebagai berikut.
  • Gunung aktif, yaitu gunung api yang masih bekerja yang kawahnya selalu mengeluarkan asap, gempa, dan letusan. Misalnya Gunung Stromboli.
  • Gunung mati, gunung api yang sejak tahun 1600 sudah tidak meletus lagi. Misalnya Gunung Patuha, Gunung Sumbing, dan sebagainya.
  • Gunung istirahat, ialah gunung api yang sewaktu-waktu meletus dan kemudian istirahat kembali. Misalnya Gunung Ciremai, Gunung Kelud, dan sebagainya.
Gunung api memiliki bagian yang tampak dari luar seperti kaldera, dan bagian yang tidak tampak berada di dalamnya. Bagian-bagian gunung api adalah sebagai berikut.
  • Kaldera ialah kawah kepundan yang amat besar, luas, dan bertebing curam. Kaldera terjadi pada waktu gunung api meletus dengan hebat dan sebagian dari puncak gunung api itu terbang/gugur ke dalam pipa kawah.
    Contoh: kaldera Gunung Krakatau 7 km dan kaldera Gunung Tengger 8 km.
  • Siil ialah magma yang masuk di antara dua lapisan bahan sedimen dan membeku (intrusi datar).
  • Lakolit ialah magma yang masuk di antara batuan sedimen dan menekan ke atas sampai bagian atas cembung dan bagian bawah datar.
  • Batolit ialah magma yang menembus lapisan-lapisan batuan dan membeku di tengah jalan.


Bahan-bahan yang dikeluarkan oleh aktifitas gunung api
  • a. Benda Padat (Efflata)
  • Menurut asalnya efflata dibagi dua, yakni efflata allogen dan efflata antogen. Efflata allogen berasal dari batu-batuan sekitar pipa kawah yang ikut terlempar, dan efflata antogen berasal dari magma sendiri atau disebut juga pyroclastic. Menurut ukuran, efflata dibedakan atas: bom (batubatu besar), lapili (batu sebesar kacang/kerikil), pasir, debu, dan batu apung (batu yang penuh dengan pori-pori udara).
  • b. Benda Cair
  • Benda cair terdiri atas lava, lahar panas, dan lahar dingin.
    • Lava, yaitu magma yang telah sampai di luar.
    • Lahar Panas, berupa lumpur panas mengalir yang terbentuk dari magma bercampur air.
    • lahar Dingin, yaitu batu, pasir, dan debu di puncak gunung. Jika hujan lebat maka air hujan itu akan bercampur dengan debu dan pasir yang merupakan bubur kental. Cairan ini mengalir dengan deras ke bawah melalui lereng dan jurang-jurang dan menyapu bersih semua yang dilaluinya. Lahar dingin ini menutup sawahsawah, membendung sungai-sungai dan saluran-saluran sehingga dapat menimbulkan banjir.
  • c. Bahan Gas (Ekshalasi)
  • Bahan gas terdiri atas solfatara, fumarol, dan mofet.
    • Solfatara, yaitu gas (H2S) yang keluar dari lubang.
    • Fumarol, yaitu tempat yang mengeluarkan uap air.
    • Mofet, yaitu tempat yang mengeluarkan CO2 seperti Pegunungan Dieng.
Gunung berapi yang sedang meletus akan sangat berbahaya karena mengeluarkan banjir lahar, lava, gelombang pasang, dan awan emulsi.
  • a. Banjir Lahar
  • Ada 2 macam lahar, yaitu lahar panas, berupa aliran air panas dengan lumpur yang dimuntahkan dari kepundan dan lahar dingin, berupa aliran air dingin dengan lumpur yang terjadi karena hujan lebat setelah gunung api meletus. Lahar dingin terutama merusak tanah pertanian, sebab tanaman bisa tertimbun dan tanah yang subur tertutup pasir.
  • b. Banjir Lava
  • Lava dengan temperatur tinggi mengalir dari puncak gunung sehingga apa saja yang dilaluinya menjadi hancur.
  • c. Gelombang Pasang
  • Hal ini terjadi apabila gunung api terdapat di dasar laut meletus dahsyat.
    Contoh: Letusan Gunung Krakatau di Selat Sunda (1830).
  • d. Awan Emulsi
  • Awan emulsi adalah awan yang panas sekali. Awan emulsi ada yang langsung keluar dari kepundan gunung api atau dari lava yang mengalir. Hal ini berbahaya karena temperatur yang tinggi (± 200oC).
    Contoh: Letusan Gunung Merapi Jawa Tengah, pada tahun 1930, tahun 1995, dan tahun 2006.
Sebelum meletus, gunung akan menunjukkan tanda-tanda sebagai berikut.
a. Terjadi gempa halus.
b. Terdengar suara gemuruh dalam tanah.
c. Suhu sekitar kawah naik.
d. Sumber-sumber air banyak yang kering.
e. Binatang-binatang pindah ke daerah yang lebih rendah.
f. Tumbuh-tumbuhan sekitar kawah menjadi layu.
g. Ekshalasi semakin hebat.

Usaha-usaha untuk mengurangi bahaya letusan gunung berapi, yaitu
sebagai berikut.
a. Membuat terowongan-terowongan air pada kepundan yang berdanau.
Contohnya: Gunung Kelud dan Gunung Merapi.
b. Mengadakan pos-pos pengamatan gunung api.
c. Mengungsikan penduduk yang bertempat tinggal di lereng-lereng
gunung api yang akan meletus.

Meskipun membahayakan keselamatan makhluk hidup sewaktu meletus,
gunung api memiliki banyak manfaat sebagai berikut.
a. Menyuburkan tanah, sebab abu yang sudah mengalami pelapukan
banyak mengandung garam-garam, makanan yang sangat dibutuhkan
oleh tumbuh-tumbuhan.
b. Menjadi penangkap/mendatangkan hujan.
c. Memperluas daerah pertanian karena semburan dan vulkanik.
d. Memperbanyak jenis tanaman budi daya (tanaman perkebunan) karena
adanya bermacam-macam zona tumbuh-tumbuhan.
e. Menyebabkan letak mineral (tambang) dekat dengan permukaan tanah.
f. Menjadi tempat pariwisata dan sanatorium karena udaranya yang
sejuk.

Thursday, March 9, 2017

Struktur Lapisan Kulit Bumi (Litosfer) dan Pemanfaatannya

Permukaan bumi terdiri atas daratan dan perairan atau lautan. Sering disebut geosfer dan hidrosfer. Diatas geosfer dan hidrosfer ada lapisan udara disebut atmosfer yang menyelubingi bumi, tebalnya kurang lebih 1.000 km, bagian bawah padat, makin keatas makin renggang.. Atmosfer turut berotasi dengan bumi dari barat ke timur. Permukaan daratan tidak rata, melainkan berlekuk-lekuk, berupa dataran rendah, dataran tinggi, pegunungan, dan gunung-gunung. lapisan kulit bumi sering disebut litosfer.
keadaan permukaan yang tidak rata itu disebut relief. relief adalah tinggi rendahnya permukaan tanah. Ddasar laut itu dianggap pula permukaan, yaitu permukaan dasar laut. Permukaan dasar laut merupakan kelanjutan dari permukaan daratan. Jadi, kesimpulannya adalah relief daratan dan relief dasar laut.

1. Pengertian Kulit Bumi (Litosfer) dan Susunan Lapisannya
lapisan kulit bumi sering disebut litosfer. Litosfer berasal dari kata litos berarti batu dan sfer/sphaira berarti bulatan. Litosfer merupakan lapisan batuan atau kulit bumi yang mengikuti bentuk bumi yang bulat dengan ketebalan kurang lebih 1.200 km.
Litosfer bumi terdiri atas beberapa lempeng keras. Lempeng ini bergeser  dan bergerak diatas lapisan yang lebih lunak yang disebut astenosfer.
Tebel kulit bumi tidak merata. Kulit bumi di bagian benua/dataran lebih tebal daripada di bawah samudera. Bumi tersusun atas beberapa lapisan.

  •  Barisfer, yaitu lapisan inti bumi merupakan bahan padat yang tersusun atas lapisan nife (niccolum=nikel dan ferrum=besi). Jari-jari kurang lebih 3.470 km dan batas luarnya kurang lebih 2.900 km di bawah permukaan bumi.
  • Lapisan pengantara, yaitu lapisan yang terdapat diatas lapisan nife setebal 1.700 km. Berat jenisnya rata-rata 5 gr/cm. Lapisan pengantara, disebut juga asthenosfer (mantle), merupakan bahan cair bersuhu tinggi dan berpijar.
  • Litosfer, yaitu lapisan yang terletak diatas lapisan pengantara, dengan ketebalan 1.200 km. Berat jenisnya rata-rata 2,8 gr/cm. Litosfer (kulit bumi) terdiri atas lapisan sial dan lapisan sima.
    • Lapisan Sial, yaitu lapisan kulit bumi yang tersusun atas logam silisium dan aluminium, senyawanya dalam bentuk SiO2 dan Al2O3. Dalam lapisan ini terdapat batuan sedimen, granit, andesit, jenisjenis batuan metamorf, dan batuan lain yang terdapat di daratan benua. Lapisan sial disebut juga lapisan kerak yang bersifat padat dan kaku, berketebalan rata-rata ± 35 km. Kerak ini dibagi menjadi dua bagian, yaitu kerak benua dan kerak samudera.
      • Kerak benua, merupakan benda padat yang terdiri atas batuan beku granit pada bagian atasnya dan batuan beku basalt pada bagian bawahnya. Kerak ini yang menempati sebagai benua.
      • Kerak samudera, merupakan benda padat yang terdiri atas endapan di laut pada bagian atas, kemudian di bawahnya batuan-batuan vulkanik dan yang paling bawah tersusun atas batuan beku gabro dan peridotit. Kerak ini menempati sebagai samudera.
    • Lapisan sima, yaitu lapisan kulit bumi yang disusun oleh logamlogam silisium dan magnesium dalam bentuk senyawa SiO2 dan MgO. Lapisan ini mempunyai berat jenis yang lebih besar daripada lapisan sial karena mengandung besi dan magnesium, yaitu mineral ferromagnesium dan batuan basalt. Lapisan sima merupakan bahan yang bersifat elastis dan mempunyai ketebalan rata-rata 65 km.
Penampang lapisan-lapisan bumi
Sumber: Sudjiran Resosudarmo
2. Batu-batuan Kulit Bumi
Batuan kulit bumi tebalnya sekitar 4 - 80 km. Kulit bumi terdiri atas dua lapisan batuan, yaitu lapisan Sial/Silisium-Aluminium dan lapisan Sima/Silisium-Magnesium mempunyai massa jenis 2,6 - 3,0. Seolah-olah kulit bumi mengapung di atas lapisan mantel (lapisan di bawahnya) karena massa jenisnya lebih kecil. Kerak bumi ini dingin dan padat sehingga nyaman untuk tempat tinggal makhluk hidup. Lapisan mantel terletak di bawah lapisan kulit bumi, tebalnya 2.900 km. Massa jenis lapisan mantel antara 3,0 - 8,0. Lapisan inti terletak di bawah lapisan mantel. Terdiri atas inti bagian luar (outer core), tebalnya mencapai 2.100 km dan inti bagian dalam (inner core). Batu-batuan kulit bumi dapat dibagi menjadi tiga golongan, yaitu batuan beku, batuan sedimen, dan metamorf.

a. Batuan Beku
Batuan jenis ini ialah batuan yang terbentuk karena magma pijar yang mendingin menjadi padat. Berdasarkan tempat pendinginannya ada tiga macam batuan beku.
  • 1) Batuan Tubir/Batu Beku Dalam 
  • Batuan tubir terbentuk jauh di dalam kulit bumi dan hanya terdiri atas kristal saja. Karena pendinginannya lambat sekali maka kristalnya besar-besar, misalnya granit.
  • 2) Batuan Leleran/Batu Beku Luar
  • Batuan ini membeku di luar kulit bumi sehingga temperatur turun cepat sekali. Zat-zat dari magma hanya dapat membentuk kristal-kristal kecil, dan sebagian ada yang sama sekali tidak dapat menjadi kristal. Itu sebabnya batuan leleran ada yang terdiri atas kristal-kristal besar, kristal-kristal kecil dan bahan amorf, misalnya liparit. Ada yang hanya terdiri atas bahan amorf, misalnya batu apung.
  • 3) Batuan Korok/Batu Beku Gang
  • Batuan ini terbentuk di dalam korok-korok atau gang-gang. Karena tempatnya dekat permukaan, pendinginannya lebih cepat. Itu sebabnya batuan ini terdiri atas kristal besar, kristal kecil, dan bahkan ada yang tidak mengkristal. Misalnya bahan amorf dan granit fosfir.


b. Batuan Sedimen (Batuan Endapan)
Bila batuan beku lapuk maka bagian-bagiannya yang lepas mudah diangkut oleh air, angin, atau es, dan diendapkan di tempat lain. Batuan yang mengendap ini disebut batuan sedimen. Batuan ini mula-mula lunak, tetapi lama-kelamaan menjadi keras karena proses pembatuan.
Dilihat dari perantara atau mediumnya, batuan sedimen dapat dibagi menjadi tiga golongan sebagai berikut.
  • 1) Batuan sedimen aeris atau aeolis
  • Pengangkut batuan ini adalah angin. Contohnya tanah los, tanah tuf, dan tanah pasir di gurun.
  • 2) Batuan sedimen glasial
  • Pengangkut batuan ini adalah es. Contohnya moraine.
  • 3) Batuan sedimen aquatis (aqua = air)
    • a) Breksi, yakni batuan sedimen yang terdiri atas batu-batu yang bersudut tajam yang sudah direkat satu sama lain.
    • b) Konglomerat, yakni batuan sedimen yang terdiri atas batu-batu yang bulat-bulat yang sudah direkat satu sama lain.
    • c) Batu pasir, yakni batuan sedimen yang terdiri atas kristal-kristal.

Dilihat dari tempat pengendapannya ada tiga macam batuan sedimen, yaitu batuan sedimen lakustre, kontinental, dan marine.

  • 1) Batuan sedimen lakustre, yakni batuan sedimen yang diendapkan di danau.
  • Contoh: turf danau dan tanah liat danau.
  • 2) Batuan sedimen kontinental, yakni batuan sedimen yang diendapkan di laut.
  • Contoh: tanah los dan tanah gurun pasir.
  • 3) Batuan sedimen marine, yaitu batuan sedimen yang diendapkan di laut.
  • Contoh: lumpur biru di pantai, endapan radiolaria di laut dalam, dan lumpur merah.

c. Batuan Metamorf
Batuan ini merupakan batuan yang mengalami perubahan yang dahsyat. Asalnya dapat dari batuan beku atau batuan sedimen. Perubahan itu dapat terjadi karena bermacam-macam sebab sebagai
berikut.
  • 1) Karena Suhu Tinggi
  • Suhu tinggi berasal dari magma, sebab batuan itu berdekatan dengan dapur magma sehingga metamorfosa ini disebut metamorfosa kontak.
    Contoh: marmer dari batu kapur dan antrasit dari batu bara.
  • 2) Karena Tekanan Tinggi
  • Tekanan tinggi dapat berasal dari adanya endapan-endapan yang tebal sekali di atasnya.
    Contoh: batu pasir dari pasir.
3. Siklus batu-batuan
Batu-batuan mengalami siklus sebagaimana diperlihatkan dalam bagan di bawah ini.
Siklus batu-batuan di bumi.
Proses ini memerlukan waktu ratusan, bahkan jutaan tahun.
Sumber: Sudjiran Resosudarmo 
Keterangan:
  • 1. = magma, batuan cair pijar di dalam litosfer, sebagai bentuk mulamula dari siklus.
  • 2. = batuan beku
    • a. Karena pendinginan, makin lama magma makin padat, akhirnya membeku menjadi batuan beku.
  • 3. = batuan sedimen klastis
    • b. Batuan beku yang rusak hancur karena tenaga eksogen (air hujan, panas dingin, es, angin, dan sebagainya), diangkut serta diendapkan menjadi batuan sedimen klastis.
  • 4a. = batuan sedimen khemis
    • c1. Larutan di dalam air dan langsung diendapkan menjadi batuan sedimen khemis.
  • 4b. = batuan sedimen organis
    • c2. Larutan di dalam air kemudian diambil oleh organisme dan melalui organisme itu membentuk batuan endapan organis.
  • 5. = batuan metamorf
    • a. Karena suhu tinggi, tekanan besar, dan waktu yang lama, batuan beku serta batuan sedimen berubah menjadi batuan metamorf.
    • b. Ada kemungkinan karena terganggunya keseimbangan antara suhu dan tekanan batu-batuan mencair kembali menjadi magma.

Sunday, February 12, 2017

Dua Lautan yang Tak Menyatu

Baru dapat kiriman gambar di Facebook. Dia sudah lama ingin gambar tersebut, dan baru kali ini baru bisa dimiliki. Dan tak lupa dia mengutip kitab suci Al-Qur'an dalam postingannya yang memang sangat sesuai dengan fenomena alam tersebut. 
Dia membiarkan dua lautan mengalir yg keduanya kemudian bertemu. Antara keduanya ada batas yg tidak dilampaui masing-masing. Maka nikmat Tuhan kamu manakah yg kamu dustakan?" (Q.S. Ar-Rahman:19-21)
"Dan Dialah yg membiarkan 2 laut yg mengalir (berdampingan); yg ini tawar lagi segar & yg lain asin lagi pahit; dan Dia jadikan antara keduanya dinding dan batas yg menghalangi" (QS. 25:53)
Dua lautan yg tidak bercampur itu terletak di Selat Gibraltar, selat yg memisahkan benua Afrika & Eropa, tepatnya antara negera Moroko & Spanyol.

Lalu bagaimana fenomena alam itu menurut ilmu pengetahuan?
Secara ilmiah, jawaban dari pertanyaan tersebut adalah karena kandungan dari air laut keduanya berbeda. Seperti air dan minyak. Begitu pula dengan air laut tersebut, keduanya memiliki kandungan yang berbeda satu dengan yang lain, seperti kepadatan, suhu, salinitas (tingkat kadar garam). 


Monday, September 26, 2016

Data Perbandingan Antarplanet


Matahari
Kala Rotasi = 25 hari
Massa x Massa Bumi = 333.000
Diameter = 1400000 KM

Merkurius
Kala Rotasi = 58,6 hari
Kala Revolusi = 88 hari
Jarak rata-rata dari Matahari = 58 Juta KM
Massa x Massa Bumi = 0,055
Diameter = 4879 KM
Massa Jenis = 5,40

Venus
Kala Rotasi = -243,2 hari
Kala Revolusi = 224,7 hari
Jarak rata-rata dari Matahari = 108 juta KM
Massa x Massa Bumi = 0,815
Diameter = 12100 KM
Massa Jenis = 5,25

Bumi
Kala Rotasi = 23 Jam 56 menit
Kala Revolusi = 365,26 hari (1 tahun)
Jarak rata-rata dari Matahari = 150 juta KM
Massa x Massa Bumi = 1.000
Diameter = 12760
Massa Jenis = 5,52
Jumlah Satelit = 1
Nama Satelit = Bulan

Mars
Kala Rotasi = 24 jam 37 menit
Kala Revolusi = 687 hari
Jarak rata-rata dari Matahari = 230
Massa x Massa Bumi = 0,11
Diameter = 6790 KM
Massa Jenis = 3,93
Jumlah Satelit = 2
Nama Satelit = Phobos

Yupiter
Kala Rotasi = 9 jam 55 menit
Kala Revolusi = 11,86 tahun
Jarak rata-rata dari Matahari = 778 Juta KM
Massa x Massa Bumi = 318
Diameter = 142980 KM
Massa Jenis = 1,33
Jumlah Satelit = 16
Nama Satelit = Ganymeda

Saturnus
Kala Rotasi = 10 jam 40 menit
Kala Revolusi = 29,50 tahun
Jarak rata-rata dari Matahari = 1430 Juta KM
Massa x Massa Bumi = 95,18
Diameter = 120540 KM
Massa Jenis = 0,71
Jumlah Satelit = 18
Nama Satelit = Titan

Uranus
Kala Rotasi = -17 jam 14 menit
Kala Revolusi = 84 tahun
Jarak rata-rata dari Matahari = 2870 juta KM
Massa x Massa Bumi = 14,50
Diameter = 51120 KM
Massa Jenis = 1,27
Jumlah Satelit = 15
Nama Satelit = Ariel

Neptunus
Kala Rotasi = 16 jam 7 menit
Kala Revolusi = 164,79 tahun
Jarak rata-rata dari Matahari = 4450
Massa x Massa Bumi = 17,14
Diameter = 49530
Massa Jenis = 1,70
Jumlah Satelit = 8
Nama Satelit = Triton

Catatan:
Sejak tanggal 24 Agustus 2006 dalam sidang umum Himpunan Astronomi Internasional / IAU di Praha Republik Ceko memutuskan mengeluarkan Pluto dari daftar planet-planet di tata surya kita, karena:
  1. Orbit Pluto memotong orbit planet neptunus, sehingga dalam perjalanannya mengelilingi matahari, Pluto kadang berada dekat dengan matahari dibandingkan neptunus
  2. Ukuran pluto yang kecil. Sekarang Pluto dimasukkan dalam keluarga baru planet kerdil / planet katai atau asteroid