Friday, July 13, 2018

Proses masuk dan berkembangnya agama Hindu-Budha di Indonesia


Melalui hubungan dagang antara Indonesia dan India, lambat laun agama Hindu Budha masuk dan tersebar di Indonesia, serta dianut oleh raja raja dan para bangsawan. bermula dari lingkungan istana itulah agama dan kebudayaan Hindu Budha tersebar ke kalangan rakyat biasa. 


Pusat-pusat agama Hindu Budha terdapat di Jawa, Bali dan Kalimantan. Sedangkan pusat agama Buddha terdapat di Sumatera. Setelah mengetahui pusat-pusat agama Hindu Budha, dapat diketahui sampai sejauh mana persebaran agama Hindu Budha di Indonesia. Batas penyebaran agama Hindu Budha dapat dibedakan secara politis dan budaya. batas penyebaran politis ditentukan berdasarkan pusat-pusat kerajaan yang muncul pada masa perkembangan agama Hindu Budha di Indonesia. sedangkan batas-batas perkembangan budaya ditentukan berdasarkan penyebaran terjauh berbagai peninggalan bercorak Hindu Budha.

Dalam hal politik Batas paling timur mulai dari bagian Utara Kalimantan, melintas Selat Makassar, terus ke Selatan melintasi Selat sape (antara pulau Sumbawa dan pulau Flores). Dalam hal, Batas paling timur melintasi perairan antara Maluku dan Papua.

1. penyiaran agama Budha di Indonesia
Penyiaran agama Budha di Indonesia lebih awal dari agama Hindu. Hal ini disebabkan sifat agama Budha yang terbuka bagi semua orang dan adanya misi penyiaran agama yang disebut dharmaduta. Dharma adalah apa yang menjadi kewajiban atau beban manusia sebagai anggota masyarakat. Dalam agama Buddha, Dharma dipakai dalam arti ajaran ajaran Buddha. Sedangkan Duta adalah orang yang menyebarkan.

2. Penyiaran agama Hindu di Indonesia

Proses masuk dan berkembangnya agama Hindu di Indonesia dibawa oleh kaum pedagang, baik pedagang India maupun Indonesia yang datang ke India. mereka selanjutnya membawa dan menyebarkan agama Hindu di Indonesia. Akan tetapi, di lain pihak ada beberapa pendapat yang berbeda tentang penyebaran agama dan kebudayaan Hindu di Indonesia. Berikut ini beberapa teori yang menjelaskan penyebaran agama Hindu di Indonesia.

A. Teori Sudra
teori ini menyatakan bahwa penyebaran agama Hindu ke Indonesia dibawa oleh orang-orang India berkasta Sudra, karena mereka dianggap sebagai orang-orang buangan. Teori ini dikemukakan oleh Van Faber. Namun, Teori ini dibantah oleh beberapa ahli, karena kasta Sudra tidak mengetahui seluk beluk agama Hindu. dalam ajaran agama Hindu yang mempunyai dasar kepercayaan kitab Weda, tidak memperbolehkan sembarangan orang menyentuh kitab itu apalagi membaca dan mengetahui isinya.

B. Teori Waisya
teori ini menyatakan bahwa penyebaran agama Hindu ke Indonesia dibawa oleh orang-orang India yang berkasta Waisya. Kasta waisya terdiri atas para pedagang yang kemudian menetap di Indonesia. Bahkan banyak diantara mereka yang menikah dengan orang Indonesia. Teori ini dikemukakan oleh N.J krom. Pendapat krom ini juga dibantah oleh beberapa ahli, bantahannya sama dengan teori Sudra. ajaran hindu adalah milik kaum Brahmana karena Hanya mereka yang mengetahui isi kitab Weda.

C. Teori Ksatria
teori ini menyatakan bahwa penyebaran agama Hindu ke Indonesia dilakukan oleh orang India yang berkasta Ksatria. Hal ini menyebabkan karena di India terjadi kekacauan, sehingga para Ksatria yang kalah melarikan diri ke Indonesia. Mereka kemudian mendirikan kerajaan kerajaan dan menyebarkan agama Hindu. Teori ini dikemukakan oleh C.C Berg, J.L Moens, dan Mookerdji. Teori ini pun mendapat bantahan karena tidak mungkin pelarian ksatria dari India mendapat kedudukan mulia sebagai raja dan membentuk Daerah koloni di Indonesia. Jadi, bukan kaum ksatria yang menyebarkan agama Hindu di Indonesia.

D. Teori Brahmana
teori ini menyatakan bahwa penyebaran agama Hindu di Indonesia dilakukan oleh orang India yang berkasta Brahmana. kedatangan mereka ke Indonesia atas undangan pemimpin masyarakat Indonesia yang tertarik dengan ajaran agama Hindu. kaum Brahmana yang datang ke Indonesia inilah yang menyebarkan agama Hindu kepada masyarakat Indonesia. Teori ini dikemukakan oleh J.C. Van Leur dan Nilakantha Sastri.

E. Teori arus balik
Teori Arus Balik dikemukakan oleh F.D.K Bosch. Teori ini berdasarkan atas hubungan antara dunia maritim dan Perdagangan. di India selatan terdapat kerajaan-kerajaan yang telah mengenal pelayaran sampai ke mancanegara. Di kerajaan kerajaan tersebut, kekuasaan pada umumnya dipegang oleh kaum pedagang dan pelarut. sejak zaman kuno antara India dan Indonesia sudah terjalin hubungan pelayaran dan perdagangan yang saling mempengaruhi. Melalui hubungan itulah bahasa Sansekerta dan aksara pallawa, serta agama Hindu masuk ke nusantara. raja-raja Nusantara kemudian mendatangkan para Brahmana dari India Selatan yang dikenal berhaluan progresif. Tujuannya adalah agar raja-raja di Indonesia mendapatkan investiture (pengesahan atau pengakuan) dari raja-raja di India melalui kaum Brahmana itu. Pengakuan seperti itu penting, bukan hanya dari sudut pandang keagamaan, tapi juga dari segi politik dan ekonomi.

Jika dilihat dari segi ekonomi, pelaku kegiatan perdagangan pada masa itu adalah raja dengan perantara wakil wakilnya. Dengan kata lain, kerajaan lah yang berdagang. Bila kedudukan politik telah seimbang maka hubungan ekonomi melalui perdagangan akan seimbang pula.

Adanya hubungan timbal balik dalam jangka waktu lama, menyebabkan terjadinya proses hinduisasi (penghinduan). hal itu tampak nyata dalam penggunaan nama dan upacara kerajaan yang menggunakan bahasa Sansekerta.

Share this

0 Comment to "Proses masuk dan berkembangnya agama Hindu-Budha di Indonesia"

Post a Comment

Jika ada pertanyaan, link mati, dan ucapan terima kasih, silahkan isi di kotak komentar...