Gambar Ilustrasi, diambil dari Google |
A. Tindak Lanjut Pelaksanaan Dekrit Presiden 5 Juli 1959
Setelah Presiden Soekarno mengeluarkan Dekrit 5 Juli 1959, ada beberapa tindakan penting yang dilakukan Presiden Soekarno sebagai tindak lanjut pelaksanaan Dekrit 5 Juli 1959.
- Pembentukan MPRS
- anggota DPR (61 orang)
- utusan daerah (94 orang)
- utusan golongan (200 orang)
- mendukung Dekrit 5 Juli 1959
- mendukung manifesto politik
- setia kepada perjuangan RI
- Pembentukan DPAS
- Pembentukan DPRGRSetelah DPR hasil pemilu dibubarkan oleh presiden, tindakan presiden selanjutnya adalah membentuk DPRGR melalui Penpres No. 4 Tahun 1960 tanggal 24 Agustus 1960. Pengangkatan anggota DPRGR tidak berdasarkan komposisi kekuatan parpol yang ada, tetapi berdasarkan penetapan presiden yang dimungkinkan bisa diajak kerjasama dan gotong-royong.Yang diuntungkan dengan adanya kebijakan ini ialah PKI karena wakil PKI menjadi besar. Sementara golongan Islam menjadi berkurang wakilnya.DPRGR dilantik tanggal 25 Juli 1960 oleh Presiden Soekarno. Adapun tugasnya adalah sebagai berikut.
- Melaksanakan demokrasi terpimpin
- Melaksanakan amanat penderitaan rakyat
- Melaksanakan manifesto politik
- Pembentukan Front Nasional
- menyelesaikan revolusi nasional
- melaksanakan pembangunan
- mengembalikan Irian barat
- Pembentukan Depernas
- Menyusun rencana pembangunan
- Mengawasi pelaksanaan pembangunan
- Menilai hasil kerja mandataris MPRS
Melalui Penpre No. 2 Tahun 1959 presiden membentuk lembaga baru MPRS yang diketuai Chaerussaleh.
Anggota MPRS tersebut diangkat dari:
Mereka yang diangkat menjadi anggota MPRS tentu harus sejalan dan mendukung kebijakan presiden, misalnya:
Melalui Penpres No. 3 Tahun 1959 pemerintah membentuk DPAS yang diketuai Roeslan Abdul Gani. Susunan anggota DPAS terdiri atas: 1 orang ketua dan wakil, 12 orang wakil parpol, 8 orang utusan daerah, dan 24 orang wakil golongan. DPAS bertugas untuk menjawab pertanyaan presiden dan mengajukan usul kepada pemerintah.
Karena pengangkatan DPAS berdasarkan Penpres maka banyak anggota DPAS yang hanya menyepakati keinginan presiden, misalnya: Pidato presiden yang berjudul Penemuan Kembali Revolusi Kita diusulkan kepada DPAS agar dijadikan GBHN
Melalui Penpres No. 13 Tahun 1959 pemerintah membentuk Front Nasional yang tugasnya:
Keanggotaan Front Nasional diangkat berdasarkan Ketetapan Presiden. Oleh karena itu, PKI dapat mendominasi Front Nasional. Pembentukan Front Nasional tersebut merupakan penyimpangan terhadap UUD 1945
Maksud dibentuknya Depernas ialah untuk merancang pembangunan nasional. Depernas beranggotakan 50 orang dan diketuai M. Yamin. Tugas Depernas adalah sebagai berikut
Pada tahun 1963 Depernas diubah namanya menjadi Bappenas.
B. Gerakan Non-Blok
- Pengertian
- Latar Belakang dan Pelopor Pendiri GNB
- Menyerukan Amerika Serikat dan uni Soviet agar damai
- menyerukan Blok Barat dan Blok Timur agar menghentikan perang dingin
- Tujuan
- ke luar : menciptakan perdamaian dunia
- ke dalam : menggalang kerja sama ekonomi sosial budaya para anggota yang dirasa masih ketinggian
- Prinsip GNB
- GNB tidak memihak kepada salah satu blok
- GNB bukanlah blok tersendiri dan tidak tergabung dalam blok yang bertikai
- GNB merupakan wadah perjuangan negara-negara yang sedang berkembang yang tidak pasif
- GNB menyokong perjuangan:
- dekolonisasi
- melawan imperialisme
- melawan kolonialisme
- melawan neo kolonialisme
- melawan rasialisme
- melawan apartheid dan zionisme
- KTT GNB KTT GNB diselenggarakan tiap 3 tahun sekali. KTT merupakan pertemuan puncak kepala-kepala negara anggota GNB
- Relevansi GNB Pascaperang Dingin Walaupun perang dingin sudah berakhir, peranan GNB tetap diperlukan bagi negara-negara berkembang, misalnya:
- sebgai alat perjuangan menghadapi isu global seperti isu HAM dan lingkungan hidup
- sebagai alat penekan bagi negara berkembang terhadap nagara maju
- sebagai alat menggalang kerja sama ekonomi, sosial dan budaya negara-negara anggota
Gerakan Non-Blok adalah gerakan negara-negara berkembang yang tidak memihak kepada salah satu pihak yang bertikai atau kepada salah satu blok baik Barat maupun Timur
Sebab yang mendorong berdirinya GNB ialah konflik Blok Barat dan Blok Timur yang memungcak ketika terjadi Krisis Cuba.
Pada waktu itu Uni Soviet membangun pangkalan peluru kendali besar-besaran di Cuba yang dapat mengancam keamanan Amerika Serikat.
Negara-negara berkembang tersebut dipelopori oleh:
a. | Indonesia | : | Presiden Soekarno |
b. | Yugoslavia | : | Yoseph Bros Tito |
c. | India | : | Jawaharlal Nehru |
d. | Mesir | : | Gamal Abdul Nasser |
e. | Ghana | : | N. Krumah |
Mengadakan KTT di Beograd tanggal 1-6 September 1961. Hasilnya ialah berupa Piagam Beograd yang isinya sebagai berikut:
Tujuan GNB adalah sebagai berikut
No. | Ke- | Tanggal | Tempat | hasil |
1. | I | 1-6 September | Beograd, Yugoslavia | -Piagam Beograd |
2. | II | 5-10 Oktober 1964 | Kairo, Mesir | - Demokratisasi dalam hubungan internasional - Meningkatkan kerja sama ekonomi antaranggota |
3. | III | 8-10 September 1970 | Lusaka, Zambia | - Meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran para anggota - Menghapus segala bentuk penjajahan diatas dunia |
4. | IV | 5-9 September 1973 | Algier, Aljazair | - Kerjasama ekonomi dunia ketiga - Masalah krisis Timur Tengah - Apartheid di Afrika Selatan |
5. | V | 16-19 September 1976 | Colombo, Srilanka | - Masalah bahaya nuklir - Memperkokoh persatuan - Memajukan negara berkembang |
6. | VI | 3-9 September 1979 | Havana, Cuba | - Masalah bantuan ekonomi bagi anggota GNB - Peran PBB dalam tata ekonomi dunia baru |
7. | VII | 7-12 Maret 1983 | New Delhi, India | - Menghentikan penggunaan senjata Nuklir - Zone bebas nuklir diperluas |
8. | VIII | 1-6 September 1986 | Harare, Zimbabwe | - Menyerukan penghentian perlombaan senjata nuklir (AS-US) - Mendukung sanksi politik apartheid di Afrika Selatan - Mengutuk infasi AS ke Libya |
9. | IX | 1-6 September 1989 | Beograd, Yugoslavia | - Masalah perang Teluk - Dialog Selatan-Selatan |
10. | X | 1-6 September 1992 | Jakarta, Indonesia | - Dialog Utara-Selatan
- Kerja sama ekonomi Utara-Selatan |
11. | XI | 16-22 Oktober 1995 | Kartagena, Colombia | - Restruktur PBB - Keanggotaan PBB - Masalah isu global - Relevansi GNB pasca perang dingin |
12. | XII | 1-6 September 1998 | Durban, Afrika Selatan | - Demokrastisasi dalam hubungan internasional |
13. | XIII | Februari 2003 | Kuala Lumpur, Malaysia |
Masa demokrasi terpimpin disebut juga Orde Lama (5 Juli 1959 s.d. 11 Maret 1966). Pada masa ini banyak terjadi penyimpangan dalam praktik ketatanegaraan, antara lain sebagai berikut:
- Anggota MPRS diangkat berdasarkan ketetapan presiden, mestinya lewat pemilu
- Ketua MPRS merangkap Waperdam III
- DPR hasil pemilu 1955 dibubarkan presiden karena menolak RAPBN yang diajukan presiden
- Pidato presiden 17 Agustus 1959 dijadikan GBHN
- Presiden Soekarno diangkat menjadi presiden seumur hidup dalam sidang umum II MPRS/1963
- Pembentukan lembaga-lembaga negara yang tidak diatur dalam UUD 1945 seperti:
- MPRS
- Front Nasional, dan
- DPRGR
- Membelokkan politik luar negeri bebas aktif condong ke blok komunis
Bersambung...
0 Comment to "Perkembangan Kehidupan Bangsa dan Negara pada Masa Demokrasi Terpimpin (Orde Lama) Part 1"
Post a Comment
Jika ada pertanyaan, link mati, dan ucapan terima kasih, silahkan isi di kotak komentar...