Wednesday, August 20, 2025

Dua Bocah SD Viral Ambil Sisa Kue Pejabat Seusai Upacara HUT RI ke-80 di Gowa

 

Gowa – Sebuah video yang memperlihatkan dua bocah sekolah dasar (SD) mengumpulkan sisa kue dan snack milik pejabat seusai upacara peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Republik Indonesia di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, mendadak viral di media sosial.

Video yang beredar itu menunjukkan momen polos kedua anak yang masih mengenakan seragam SD berkeliling area kursi tamu undangan. Mereka memungut kotak snack berisi kue yang ditinggalkan para pejabat setelah acara selesai, lalu memasukkannya ke dalam kantong plastik.

Reaksi Publik

Aksi sederhana tersebut menuai beragam tanggapan dari masyarakat. Banyak warganet yang merasa terharu sekaligus miris melihat kejadian itu.
“Sedih tapi nyata, makanan sisa pejabat justru sangat berarti bagi anak-anak kecil,” tulis salah satu pengguna media sosial.

Tak sedikit pula yang menilai peristiwa ini sebagai potret ketimpangan sosial di tengah acara seremonial yang digelar dengan anggaran besar.

Respon Pemerintah Daerah

Pemerintah Kabupaten Gowa membenarkan peristiwa tersebut dan menyatakan akan menelusuri siapa anak-anak dalam video itu. Sejumlah pejabat berjanji akan memberikan perhatian dan bantuan kepada mereka dan keluarganya.

“Ini jadi pelajaran bagi kami agar lebih memperhatikan aspek sosial dalam setiap penyelenggaraan acara, termasuk meminimalkan pemborosan makanan,” ujar salah satu pejabat daerah.

Makna di Balik Kejadian

Meski sekilas tampak sepele, kejadian ini menyedot perhatian publik karena mengandung pesan simbolis. Di satu sisi, tampak pemborosan makanan dalam acara resmi. Di sisi lain, terlihat nyata bahwa anak-anak kecil masih sangat menghargai makanan sisa yang terbuang.

Peristiwa ini sekaligus menjadi pengingat bahwa kepedulian sosial dan perhatian pada masyarakat kecil harus menjadi bagian penting dalam setiap perayaan kenegaraan.

Video dua bocah SD yang memungut sisa kue pejabat bukan hanya viral karena keunikan aksinya, tetapi juga karena makna yang menyentuh hati banyak orang. Ia menjadi simbol nyata kontras antara kemeriahan seremonial pejabat dan kesederhanaan rakyat kecil.

Tuesday, August 19, 2025

Ledakan Gas di Lyon, Prancis: Satu Tewas, Belasan Luka-Luka, Ratusan Warga Dievakuasi

 

Lyon, Prancis – Suasana mencekam terjadi di kawasan Venissieux, pinggiran selatan Kota Lyon, pada Minggu malam (18/8/2025), setelah sebuah ledakan hebat mengguncang sebuah gedung apartemen. Peristiwa tersebut menewaskan seorang pria berusia 70 tahun dan melukai sedikitnya 18 orang lainnya.

Ledakan yang diduga berasal dari kebocoran gas itu terjadi sekitar pukul 20.00 waktu setempat. Dentuman keras terdengar hingga radius beberapa kilometer, membuat warga sekitar panik dan berhamburan ke luar rumah. Api besar segera membakar bagian gedung, disertai semburan asap hitam pekat yang membumbung tinggi ke langit malam.

Evakuasi Besar-Besaran

Petugas pemadam kebakaran yang berjumlah sekitar 90 orang segera tiba di lokasi dengan dukungan 40 unit kendaraan darurat. Mereka langsung melakukan pemadaman serta mengevakuasi penghuni apartemen.

Sekitar 150 orang penghuni berhasil diselamatkan, meski banyak di antaranya mengalami kepanikan hebat. “Kami mendengar ledakan seperti bom, lalu semua kaca jendela bergetar. Saya segera lari membawa anak-anak keluar,” kata salah satu penghuni, seperti dikutip media lokal.

Korban luka mayoritas mengalami masalah pernapasan akibat asap pekat. Beberapa di antaranya kini dirawat intensif di rumah sakit setempat.

Penyebab Diduga Kebocoran Gas

Hingga kini, penyelidikan masih berlangsung. Dugaan kuat, ledakan disebabkan oleh kebocoran gas rumah tangga di lantai empat apartemen. Ledakan itu cukup kuat untuk meruntuhkan sebagian dinding dan menghancurkan puluhan jendela.

Seorang pejabat pemadam kebakaran menyebut skala kehancuran cukup serius. “Kerusakannya sangat besar. Bagian dalam apartemen hampir hancur total. Kami masih memastikan tidak ada korban lain yang tertimbun reruntuhan,” ujarnya.

Respon Pemerintah dan Warga

Wali Kota Lyon menyampaikan belasungkawa mendalam kepada keluarga korban meninggal dan menegaskan pemerintah kota akan memberikan bantuan penuh bagi warga terdampak. “Keselamatan warga adalah prioritas kami. Tim teknis juga akan melakukan pemeriksaan menyeluruh terhadap instalasi gas di kawasan ini,” ungkapnya.

Di media sosial, tragedi ini langsung menjadi topik hangat. Banyak warga menyampaikan rasa duka dan juga kritik terhadap standar keamanan instalasi gas di bangunan tua.

Sorotan Keamanan Publik

Prancis, seperti banyak negara Eropa lainnya, masih mengandalkan gas sebagai sumber energi rumah tangga. Namun, kasus kebocoran gas kerap menimbulkan insiden berbahaya. Peristiwa di Lyon ini kembali membuka perdebatan soal keselamatan instalasi gas di pemukiman padat.

Pakar keselamatan publik menilai bahwa insiden semacam ini bisa diminimalisasi dengan inspeksi rutin serta peningkatan kesadaran penghuni mengenai potensi bahaya kebocoran gas. “Kita tidak boleh menunggu tragedi terjadi baru mengambil tindakan,” tegas seorang analis dari lembaga keamanan energi.

Kondisi Terkini

Hingga Senin pagi (19/8), area sekitar gedung apartemen masih ditutup. Polisi dan tim teknis tengah melakukan investigasi detail untuk memastikan penyebab ledakan. Sementara itu, warga yang dievakuasi ditempatkan di penampungan darurat dengan dukungan logistik dari pemerintah kota dan Palang Merah Prancis.

Bagi sebagian warga Lyon, malam itu menjadi pengalaman yang tidak akan dilupakan. Dentuman keras, kepulan asap, dan kepanikan massal menyisakan trauma tersendiri. “Saya merasa beruntung masih hidup. Tapi kami kehilangan rumah dan semua barang di dalamnya,” ungkap salah satu penghuni yang selamat dengan mata berkaca-kaca.

Ledakan gas di Venissieux, Lyon, tidak hanya menelan korban jiwa, tetapi juga mengguncang rasa aman masyarakat setempat. Tragedi ini menjadi pengingat pentingnya standar keamanan energi, khususnya gas, di pemukiman padat perkotaan. Penyelidikan masih berlanjut, namun satu hal yang jelas: ratusan warga kini harus memulai kembali hidup mereka setelah kehilangan rumah dan rasa aman akibat insiden mengerikan tersebut.