1. Sebab-sebab Perang Irak Melawan Iran
Perang anatara Irak melawan Iran tahun1980 sering disebut dengan perang Teluk, sebab dua negara tersebut berada di kawasan Teluk Persia. Adapun sebab-sebab terjadinya perang Irak dan Iran adalah sebagai berikut:
- Persaingan antara Irak-Iran untuk menjadi pemimpin bangsa Arab
- Persaingan antara Irak dan Iran masalah Shatt Al Arab. Shatt Al Arab adalah jalur perairan strategis yang kaya akan minyak (±70 mil) dan memisahkan Irak dengan Iran menuju Teluk Persia.
- Berkobarnya revolusi Islam Iran di bawah pimpinan Ayatullah Khomaeni.
- Timbul kekhawatiran negara-negara Barat yang mempunyai kepentingan di Timur Tengah jika revolusi ini sampai melebar ke negara lain, mereka lantas mendekati Irak
- kaum Syi'ah di Irak yang berjumlah 40% bangkit sementara Irak tidak senang terhadap kebangkitan kaum Syi'ah di Irak karena akan membahayakan stabilitas Irak
- Timbulnya kecemasan negara-negara Arab lainnya, jika revolusi Islam Iran melebar ke negara tetangga.
- Pembatalan perjanjian Al Gier 1975 mengenai penguasaan Shatt Al Arab antara Irak dan Iran oleh Irak secara sepihak tahun 1980.
- Terjadinya insiden 1 April 1980 di Universitas Mustansyiriah, Baghdad, Irak. Ketika itu berkumpul para mahasiswa Asia untuk menghadiri konferensi Ekonomi Internasional yang diadakan persatuan mahasiswa Irak. Konferensi ini akan dibuka PM Thoriq Aziz. Ketika Aziz memasuki ruang konferensi tiba-tiba sebuah bom melayang menuju ke arah Aziz. Akibat lemparan bom itu banyak mahasiswa menjadi korban, sementara Thoriq berhasil diselamatkan. Ternyata diketahui bahwa yang melempar bom adalah mahasiswa Iran dari organisasi Daawat Al Islam yang berpusat di Qom.
Akibat Revolusi ini adalah sebagai berikut:
Peristiwa ini semakin memperburuk hubungan Iran-Irak, sementara di pihak Iran semakin ambisi untuk menyerang Irak. Tanggal 4 September 1980 Iran mulai menyerang Irak. Serangan ini kemudian dibalas Irak 22 September 1980. Sejak inilah perang Irak-Iran terus berkecamuk sampai tahun 1988.
2. Jalannya Peperangan
Peperangan Irak melawan Iran berjalan seimbang, tidak ada yang kalah dan tidak ada yang menang. Serangan dua pihak datang silih berganti. Apabila Iran menyerang Irak, di lain kesempatan Irak berganti menyerang Iran dan seterusnya sampai berjalan kurang lebih 8 tahun.
Dalam peperangan ini Irak banyak memperoleh bantuan senjata dari negara-negara Barat seperti: Inggris, Perancis, dan Amerika Serikat, yang punya kepentingan di Timur Tengah dan batuan dari negara Arab yang tidak senang terhadap revolusi Islam Iran seperti Arab Saudi, Bahrain, Qatar, UEA, Oman, Mesir, Yordania, Kuwait, Palestina, dan Maroko.
Perang Irak melawan Iran berakhir setelah Dewan keamanan PBB mengeluarkan sebuah Revolusi No. 598 yang menyerukan kedua pihak untuk melakukan gencatan senjata. Tiba-tiba Iran yang selama perang berlangsung selalu mengabaikan usulan damai, mengumumkan penghentian perang dengan Irak.
3. Akibat Perang Teluk I
Perang Teluk I yang berlangsung sejak 1980 sampai 1988 membawa akibat seperti berikut:
- Kedua negara sama-sama rusak perekonomiannya
- Irak mewarisi senjata-senjata dari Barat sehingga kuat angkatan perangnya
- Timmbulnya kekhawatiran akan kekuatan angkatan perang Irak karena mewarisi persenjataan dari Barat.
- Timbulnya perpecahan negara-negara Arab baik yang pro Iran maupun pro Irak
- Pengaruh Barat semakin kuat di Irak