Tuesday, February 19, 2013

Perang Teluk I: Irak dan Iran

1. Sebab-sebab Perang Irak Melawan Iran
Perang anatara Irak melawan Iran tahun1980 sering disebut dengan perang Teluk, sebab dua negara tersebut berada di kawasan Teluk Persia. Adapun sebab-sebab terjadinya perang Irak dan Iran adalah sebagai berikut:
  1. Persaingan antara Irak-Iran untuk menjadi pemimpin bangsa Arab
  2. Persaingan antara Irak dan Iran masalah Shatt Al Arab. Shatt Al Arab adalah jalur perairan strategis yang kaya akan minyak (±70 mil) dan memisahkan Irak dengan Iran menuju Teluk Persia.
  3. Berkobarnya revolusi Islam Iran di bawah pimpinan Ayatullah Khomaeni.
  4. Akibat Revolusi ini adalah sebagai berikut:
    1. Timbul kekhawatiran negara-negara Barat yang mempunyai kepentingan di Timur Tengah jika revolusi ini sampai melebar ke negara lain, mereka lantas mendekati Irak
    2. kaum Syi'ah di Irak yang berjumlah 40% bangkit sementara Irak tidak senang terhadap kebangkitan kaum Syi'ah di Irak karena akan membahayakan stabilitas Irak
    3. Timbulnya kecemasan negara-negara Arab lainnya, jika revolusi Islam Iran melebar ke negara tetangga.
  5. Pembatalan perjanjian Al Gier 1975 mengenai penguasaan Shatt Al Arab antara Irak dan Iran oleh Irak secara sepihak tahun 1980.
  6. Terjadinya insiden 1 April 1980 di Universitas Mustansyiriah, Baghdad, Irak. Ketika itu berkumpul para mahasiswa Asia untuk menghadiri konferensi Ekonomi Internasional yang diadakan persatuan mahasiswa Irak. Konferensi ini akan dibuka PM Thoriq Aziz. Ketika Aziz memasuki ruang konferensi tiba-tiba sebuah bom melayang menuju ke arah Aziz. Akibat lemparan bom itu banyak mahasiswa menjadi korban, sementara Thoriq berhasil diselamatkan. Ternyata diketahui bahwa yang melempar bom adalah mahasiswa Iran dari organisasi Daawat Al Islam yang berpusat di Qom.
Peristiwa ini semakin memperburuk hubungan Iran-Irak, sementara di pihak Iran semakin ambisi untuk menyerang Irak. Tanggal 4 September 1980 Iran mulai menyerang Irak. Serangan ini kemudian dibalas Irak 22 September 1980. Sejak inilah perang Irak-Iran terus berkecamuk sampai tahun 1988.

2. Jalannya Peperangan
Peperangan Irak melawan Iran berjalan seimbang, tidak ada yang kalah dan tidak ada yang menang. Serangan dua pihak datang silih berganti. Apabila Iran menyerang Irak, di lain kesempatan Irak berganti menyerang Iran dan seterusnya sampai berjalan kurang lebih 8 tahun.
Dalam peperangan ini Irak banyak memperoleh bantuan senjata dari negara-negara Barat seperti: Inggris, Perancis, dan Amerika Serikat, yang punya kepentingan di Timur Tengah dan batuan dari negara Arab yang tidak senang terhadap revolusi Islam Iran seperti Arab Saudi, Bahrain, Qatar, UEA, Oman, Mesir, Yordania, Kuwait, Palestina, dan Maroko.
Perang Irak melawan Iran berakhir setelah Dewan keamanan PBB mengeluarkan sebuah Revolusi No. 598 yang menyerukan kedua pihak untuk melakukan gencatan  senjata. Tiba-tiba Iran yang selama perang berlangsung selalu mengabaikan usulan damai, mengumumkan penghentian perang dengan Irak.

3. Akibat Perang Teluk I
Perang Teluk I yang berlangsung sejak 1980 sampai 1988 membawa akibat seperti berikut:

  1. Kedua negara sama-sama rusak perekonomiannya
  2. Irak mewarisi senjata-senjata dari Barat sehingga kuat angkatan perangnya
  3. Timmbulnya kekhawatiran akan kekuatan angkatan perang Irak karena mewarisi persenjataan dari Barat.
  4. Timbulnya perpecahan negara-negara Arab baik yang pro Iran maupun pro Irak
  5. Pengaruh Barat semakin kuat di Irak

Sunday, February 17, 2013

Warna-warna Matahari yang Tak Terlihat Mata

Mengambil gambar matahari dengan kamera standar mungkin menghasilkan gambar yang sudah akrab bagi mata kita. Warna yang kuning, corak motif yang lebih sedikit dan warna orange saat matahari terbenam maupun terbit sebagai akibat dari cahaya matahari yang terhamburkan oleh atmosfer bumi. Pada faktanya matahari memancarkan sinar nya dalam semua warna, namun karena kuning adalah panjang gelombang yang paling terang dari matahari, maka warna kuninglah yang terlihat mata telanjang.
Kolase foto matahari dalam beragam panjang gelombang. Image by NASA/ESA SOHO; NASA STEREO; NASA SDO


Instrumen yang telah dibuat khusus untuk mengamati matahari, baik yang ada di bumi maupun yang berada di luar angkasa dapat menangkap cahaya matahari dalam berbagai panjang gelombang yanng berbeda. Panjang gelombang yang berbeda memberikan informasi tentang komponen yang berbeda-beda pula di permukaan dan di atmosfir matahari, sehingga dengan menggunakan tekhnik perbedaan panjanga gelombang ini, ilmuwan dapat mempelajari bintang kita yang selalu berubah-ubah dengan konstan setiap waktu nya .

Sebagai contoh Sinar kuning kehijauan (5500 Angstroms), umumnya berasal dari material yang memiliki kisaran panasn sekitar 5.700 derajat C, Sinar ultraviolet (94 Angstroms) berasal dari atom-atom yang panasnya mencapai 6.300.000 derajat C dan merupakan panjang gelombang yang dapat kita gunakan untuk melihat lidah api atau prominensa. Dengan mempelajari gambar-gambar dari matahari dalam berbagai macam panjang gelombang, ilmuwan dapat mempelajari sekaligus mengenali bagaimana partikel dan panas bergerak di atmosfer matahari. Beberapa contoh teleskop luar angkasa yang digunakan untuk mengamati matahari adalah SDO (Solar Dynamic Observatory), STEREO (Solar Terrestrial Relation Observatory) dan SOHO (ESA/NASA Solar and Heliospheric Observatory)

Cahaya merupakan salah satu contoh gelombang elektromagnetik. Sebuah cahaya yang memancar kemudian menerangi ruangan sekitar kita pada dasar nya disebabkan akibat panjang gelombang cahaya yang dipancarkan diterima oleh mata kita. Namun pada saat panjang gelombang tidak sepanjang yang mata manusia mampu menjangkau nya maka mata manusia tidak akan dapat melihat nya. Dipermukaan matahari berbagai macam atom seperti helium, hidrogen dan besi menjadi ion dan menyebabkan ion-ion memancarkan panjang gelombang yang berbeda pada saat mencapai suhu tertentu. Dari konsep inilah para ilmuwan mengamati matahari dan material-material di permukaan nya menggunakan panjang gelombang dari ion-ion yang berbeda. Sejak tahun 1900-an ilmuwan telah mengkatalogkan atom-atom yang memancarkan panjang gelombang berbeda dan asosiasi-asosiasi telah mendokumentasikannya dengan baik ke dalam daftar yang dapat mencapai hingga ratusan halaman.

Teleskop matahari memberikan kita informasi tentang panjang gelombang dalam dua langkah. Instrumen tertentu yang akrab dikenal dengan spektrometer berfungsi mengamati banyak panjang gelombang secara berkesinambungan dan mampu menghitung berapa panjang gelombang dari sinar yang tersedia. Dengan Hal ini maka dapat membantu menciptakan sebuah pemahaman gabungan tentang jarak suhu berapa yang diperlihatkan oleh material disekeliling matahari. Spektrograf tidak menghasilkan gambar seperti pada umumnya melainkan menghasilkan grafik yang mengkategorikan jumlah dari tiap-tiap gelombang.

Instrumen yang menghasilkan gambar konvensional dari matahari dan hanya terfokus pada sinar di satu panjang gelombang tertentu terkadang tidak dapat memberikan informasi yang relatif kuat. Ilmuwan SDO memilih 10 panjang gelombang yang berbeda untuk diamati melalui instrumen AIA (Atmospheric Imaging Assembly). Tiap panjang gelombang secara garis besar berdasarkan satu, atau mungkin dua tipe ion. Tiap panjang gelombang telah dipilih untuk menandai bagian tertentu dari atmosfer matahari.

Contoh matahari dalam bermacam-macam panjang gelombang. Image by: NASA/ESA SOHO; NASA STEREO; NASA SDO.

Mulai dari permukaan matahari ke luar, panjang gelombang yang teleskop SDO amati diukur dalam satuan Angstrom:
4500: Menunjukkan permukaan matahari atau fotosfer.


1700: Menunjukkan permukaan matahari, termasuk lapisan atmosfer matahari yang disebut kromosfer, yang terletak tepat di atasnya fotosfer dan dimana suhu mulai meningkat.


1600: Menunjukkan campuran antara fotosfer bagian atas dan apa yang disebut sebagai daerah transisi (peralihan), sebuah daerah antara kromosfer dan bagian teratas lapisan atmosfer matahari yang disebut korona. Daerah transisi adalah daerah dimana suhu secara cepat meningkat.

304: Sinar ini dipancarkan dari kromosfer dan daerah transisi.

171: Panjang gelombang ini memperlihatkan atmosfer matahari atau korona, saat mereka diam. Panjang gelombang ini juga memperlihatkan lengkungan magnetik raksasa yang dikenal sebagai lingkaran korona.

193: Memperlihatkan daerah yang sedikit lebih panas di korona, dan juga material lidah api yang lebih panas.

211: Panjang gelombang ini memperlihatkan daerah aktif yang bermagnet dan panas di korona.

335: Panjang gelombang juga menunjukkan daerah aktif yang bermagnet dan panas di korona.

94: Panjang gelombang ini menandai daerah di korona saat terjadi lidah api.

131: Material terpanas di lidah api.

Saturday, February 16, 2013

Cerpen: Hantu yang Memalingkan Muka

oleh: Kadir Wong

Tsao adalah seorang cendikiawan muda. Kegemarannya berpetualang. Keluar masuk desa mengumpulkan berbagai kisah mengenai hantu. Cerita-cerita itu dihimpun menjadi sebuah buku. Rencananya akan ia beri judul: Hantu Tidak Perlu Ditakuti.
Pada suatu hari, tibalah ia di sebuah desa. Hari sudah gelap ketika ia tiba di rumah seorang guru. Guru tu sahabat ayahnya, dan pernah mengajar saat ia duduk di bangku Sekolah Dasar.
Sang guru minta Tsao agar bermalam di rumahnya. "Terima kasih atas kebaikan hati guru..." ujar Tsao gembira. Oleh sang guru Tsao diberi tempat di kamar anak lelakinya, yang ketika itu sedang kosong. Si anak sedang menuntut ilmu di kota lain.
Namun tanpa diduga, malam harinya si anak datang dan meminta agar kamarnya tidak dipakai orang. Anak lelaki guru itu sedikit kurang ajar, dan keras kepala. Ayahnya berusaha memberi pengertian, "Dia itu Tsao, Nak. Muridku dulu. Dia adalah putera sahabat karibku. Dia cuma ingin menumpang tidur. Tak lebih dari semalam. Ia tidak akan merepotkanmu. Dan bukankah ia sebaya denganmu..."
Tetapi anak lelaki itu tidak mau tahu. "Sepertinya aku tak akan cocok dengannya, Ayah. Dan lagi apa yang harus kuobrolkan dengan anak seperti dia," ujar anak guru itu ketus.
Ayah tidak bisa berbuat apa-apa. Tsao akhirnya diminta untuk pindah ke sebuah kamar lain. Kamar itu nampak baru. Melihat Tsao memasuki kamar itu, anak lelaki si guru mesam-mesem penuh arti. Merasa menang, atau barang kali ada alasan lain?
Ruangan itu bersih dan rapi. Sepertinya jarang sekali di pakai. Diatas sebuah meja rendah terdapat berbagai macam kuas, tempat tinta hitam, buku-buku, dan tumpukan kertas. Ruangan itu nampaknya kamar kerja pemilik rumah.
Tsao duduk di belakang meja. Guru itu berkata ramah, "Anggap saja ini rumah sendiri, Tsao. Dan kalau ada apa-apa, jangan segan-segan membangunkan kami. Nah, selamat malam..." setelah itu ditutupnya pintu geser.
Diterangi lampu duduk, Tsao menulis sepucuk surat ke rumah. Asyik benar ia terbuai kalimat demi kalimat. Tanpa disadari ada bau aneh di kamar itu. Waktu ia menoleh, di dekat lampu nampak sosok seorang wanita. Wajahnya cukup menarik. Wanita itu tersenyum ke arahnya.
Tsao melirik ke pintu. Tetap tertutup. Saking asyiknya menulis, tak terasa malam sudah larut. Sadarlah Tsao, bahwa wanita di depannya itu adalah hantu. Tapi Tsao sama sekali tidak takut. Justru pengalaman seperti itulah yang sedang dicarinya. Ia ingin tahu.
Hantu itu mengamati apa yang sedang dilakukan Tsao. Tsao balas memandang, cetusnya, "Dari pada kau duduk bengong, ayo lakukan sesuatu. Merapikan sumbu lampu, misalnya, agar nyalanya jernih dan rata."
Wanita itu nampaknya kesal. Ia justru menghembus nyala lampu sampai padam, lalu menghampiri Tsao. Tsao berdiri menyongsong. Kesal sekali keasyikannya menulis diganggu. Diam-diam dicelupkan jari-jarinya ke tinta, lalu dengan gerakan cepat dan tak terduga diolesnya kedua pipi hantu wanita itu. Katanya, "Kau akan dikenali orang lewat noda tinta pada kedua pipimu!"
Hantu wanita itu amat terkejut dan menjadi takut. Sambil menutup kedua pipinya dengan telapak tangan, larilah ia tunggang langgang menembus pintu. Lenyap entah kemana. Yang terdengar oleh Tsao hanyalah suara lengking yang tajam dan memilikan hati.
Esok harinya, Tsao mengisahkan pengalamannya kepa tuan rumah. Sang guru mengaku bahwa kamar yang ditempati Tsao itu dihuni hantu. "Ada seorang pembantu rumah tangga yang tewas misterius di kamar itu. Jadi, kami hanya menggunakannya di siang hari, untuk ruang kerja, atau menjamu tamu. Ngomong-ngomong, kau tak diapa-apakannya, kan?"

Tsao kini mengerti mengapa anak lelaki tuan rumah yang bandel tersenyum-senyum saat ia memasuki ruangan tersebut.
Hantu pembantu rumah tangga yang tewas misterius itu masih sering menampakkan diri. Tapi setiap kali bertemu orang ia akan memalingkan muka, menutupi kedua pipi dengan telapak tangan, dan menyingkir. Seorang yang pernah memergokinya berkata, kedua pipi hantu itu ternoda olesan tinta.

Friday, February 1, 2013

Gejala-gejala yang terjadi di Atmosfer

1. Atmosfer
a. Pengertian Atmosfer
Atmosfer adalah lapisan udara yang menyelubungi bola bumi dan terdiri dari bermacam-macam gas. Udara yang mengelilingi permikaan Bumi tersebut terdiri dari bermacam-macam lapisan dan memiliki ciri sendiri-sendiri.

  • Lapisan Troposfer
  • Trofosfer merupakan lapisan paling bawah. Di daerah kutub ketinggiannya mencapai 8 km, sedangkan di daerah khatilistiwa ketinggiannya mencapai 18 km. Di dalam lapisan troposfer ini terjadi awan, hujan, perubahan suhu udara, atau proses-proses yang menentukan cuaca.
  • Lapisan Stratosfer
  • Stratosfer adalah lapisan yang berada di atas troposter. Pada bagian atas stratosfer terdapat lapisan ozon yang merupakan pelindung bagi makhluk hidup di muka bumi dari radiasi ultra violet matahari.
  • Lapisan Mesosfer
  • Mesosfer berada diatas stratosfer. Pada lapisan suhu udara mula-mula tinggi kemudian menurun dengan bertambahnya ketinggian. Suhu bagian atas atau puncak mesosfer mencapai -90° celcius.
  • Lapisan Termosfer
  • Termosfer berada di atas Mesosfer. Pada lapisan ini suhu semakin tinggi dengan bertambahnya ketinggian. Lapisan bagian bawah dari termosfer ini disebut ionosfer dan sangat berperan dalam penyebaran gelombang radio.
  • Lapisan Eksosfer
  • Eksosfer berada pada ketinggian 1000km dan merupakan lapisan luar dari Atmosfer. Lapisan ini dapat menghancurkan benda-benda angkasa luar yang melewatinya.
b. Cuaca dan Iklim
Pengertian

  • Cuaca adalah kondisi udara pada temperatur tertentu.
  • Iklim adalah keadaan cuaca pada wilayah dan waktu tertentu
Unsur-unsur pembentuk cuaca dan iklim
  • Temperatur (suhu) udara, yaitu padas atau dinginnya udarar yang dinyatakan dengan derajat (skala celcius, skala fahrenheit dan skala reamur).
  • Kelembapan udara, yaitu banyaknya uap air (moisture) yang dikandung oleh udara atau atmosfer.
  • Cuaca hujan, yaitu jumlah air yang turun sebagai hujan di daerah tertentu dalam kurun waktu tertentu.
  • Tekanan udara, yaitu tekanan yang ditimbulkan oleh udara yang menekan bumi.
  • Angin, yaitu udara yang bergerak mengikuti tinggi rendahnya tekanan udara.
Alat-alat pengukur cuaca dan iklim
  • Termometer adalah alat pengukur suhu udara
  • Barometer adalah alat pengukur tekanan udara
  • Higrometer adalah alat pengukur kelembaban udara
  • Anemometer adalah alat pengukur kecepatan angin
  • Fluvlometer adalah alat pengukur curah hujan
c. Curah Hujan
Curah hujan sebenarnya merupakan salah satu bentuk dari endapan, yaitu titik-titik air yang terdapat di awan dan jatuh di permukaan bumi. Banyak sedikitnya curah hujan bergantung pada faktor-faktor kelembaban udara, topografi, arah dan kecepatan angin, temperatur udara, arah lereng medan.

Menurut jenisnya tipe hujan terdiri dari tiga macam, yaitu:
  1. Hujan Zenithal (konveksi)
  2. Hujan Zenithal atau hujan konveksi adalah hujan yang terjadi kerena udara permukaan yang naik akibat pemanasan matahari menjadi lebih dingin dan mengembun.
  3. Hujan Orografis (hujan pegunungan)
  4. Hujan Orografis adalah hujan yang terjadi di daerah lereng pegunungan. Hujan ini berasal dari gerakan udara yang mengandung uap air yang terhalang oleh pegunungan.
  5. Hujan Frontal
  6. Hujan Frontal yaitu hujan yang terjadi akibat adanya pertemuan massa udara panas dan massa udara dingin. Pada saat terjadi pertemuan tersebut massa udara yang lebih panas dipaksa naik di atas massa yang lebih dingin. Batas antara massa udara panas dan massa udara dingin itulah yang disebut Front.
d. Temperatur udara, kelembaban udara dan tekanan udara
Temperatur udara di berbagai tempat tidak sama dan selalu berubah-ubah dari waktu ke waktu. Faktor penyebabnya yaitu sumber panas yang berasal dari sinar matahari kedudukannya berubah-ubah karena adanya rotasi dan revolusi bumi.
Untuk menghitung temperatur udara rata-rata suatu tempat dapat digunakan ketentuan berikut ini:
Keterangan:
T = Temperatur udara rata-rata
H = Ketinggian suatu tempat







Dalam Atmosfer selalu terdapat uap air. Kadar atau banyaknya upa air yang terdapat dalam udara disebut kelembaban udara.
Kelembaban udara ada dua macam, yaitu:
  • Kelembaban mutlak (absolut), yaitu bilangan yang menunjukkan jumlah uap air dalam satuan gram pada satu meter kubik udara/
  • Kelembaban relatif (nisbi), yaitu angka dalam persen yang menunjukkan perbandingan antara banyaknya uap air yang dikandung udara pada temperatur tertentu dan jumlah uap air maksimum yang dikandung pada suhu yang sama. Jika massa udara jenuh mengalami penurunan maka kelebihan jumlah uap air akan berubah menjadi titik-titik air. Proses yang demikian dikenal sebagai proses pengembunan atau kondensasi. Kelembaban udara dapat dihitung dengan menggunakan rumus berikut:
    Keterangan:
    K = Kelmbabab relatif
    T = Uap air yang dikandung udara pada temperatur udara tertentu
    P = Kapasitas kandungan uap air sesuai dengan tabel







e. Angin
Angin adalah udara yang bergerak mengikuti tinggi rendahnya tekanan udara, yaitu dari daerah yang berteknan udara tinggi menuju ke daerah yang bertekanan rendah. Pola angin yang ada di Indonesia dibedakan menjadi dua, yaitu:
1). Angin Muson
Angin muson adalah angin yang disebabkan oleh perbedaan suhu udara yang mencolok antara daratan dan lautan. Angin ini juga disebut angin musim yang bertiup di lautan Hindia dan berganti arah setiap enam bulan sekali.
Angin muson yang melewati Indonesia yaitu angin muson timur laut (terjadi pada bulan Oktober - April) dan angin muson tenggara (Terjadi pada bulan April - Oktober)
2). Angin Lokal
Angin lokal adalah angin yang bertiup dari suatu tempat ke tempat lain pada daerah yang terbatas. Yang termasuk jenis lokal, yaitu:
* Angin darat dan angin laut
- Angin darat: angin yang bertiup dari daratan menuju ke laut dan terjadi pada malam hari.
- Angin laut: angin yang bertiup dari laut menuju ke darat yang terjadi pada siang hari
*Angin lembah dan angin gunung
- Angin lembab: angin yang bertiup dari lembah ke gunung dan terjadi pada siang hari
- Angin gunung: angin yang bertiup dari gunung ke lembah yang terjadi pada malam hari.

f. Penyajian informasi cuaca melalui berbagai media
Berbagai media untuk memperoleh informasi cuaca, yaitu:

  • Dengan menggunakan sistem penginderaan jauh
  • Penginderaan jauh (remote sensing) adalah ilmu dan seni untuk memperoleh informasi tentang cuaca objek, daerah atau fenomena dengan jalan analisis data yang diperoleh melalui alat perekam (sensor) yang menggunakan gelombang elektromagnetik sebagai media perantaranya tanpa menyentuh objek tersebut. berdasarkan wahana yang digunakan, data pengideraan jauh yang diperoleh dari:
    - wahana Angkasa
    - wahana Antariksa
  • Dengan menggunakan peta
  • Peta merupakan sarana untuk mengintepretasikan berbagai informasi di mana salah satunya adalah informasi cuaca.